Lima Alasan Buol Layak Sebagai Sentra Pengembangan Peternakan Sapi di Sulteng

    Lima Alasan Buol Layak Sebagai Sentra Pengembangan Peternakan Sapi di Sulteng
    Bupati Buol, dr. H. Amirudin Rauf, Sp.Og, M.Si Saat Memaparkan Materi Presentase Program One Man One Cow

    Buol - Bupati Buol, dr. H. Amirudin Rauf, Sp.Og, M.Si diundang memaparkan materi presentase Program One Man One Cow dan Alasan Buol Ingin Menjadi sentra pengembangan peternakan Sapi di Sulteng.  

    Turut Hadir Tim Asistensi RPJMD Sulteng, Anggota DPRD Provinsi Zainal Daud, Pakar Peternakan Prof. Marsetyo, dan Dinas Peternakan Sulteng, bertempat di Aula Gedung Badan Perencanaan Pengembangan Daerah (Bappeda),

    Dalam kesempatan ini, Bupati Buol menyampaikan beberapa alasan kenapa Buol harus menjadi pilihan sebagai sentra pengembangan peternakan sapi di Sulteng. Alasan - alasan tersebut adalah

    PERTAMA, Aspek Alokasi Anggaran. Rasa-rasanya tidak ada Kabupaten di Sulteng yang menggelontorkan dana sedemikian besar seperti Buol dalam sektor peternakan. 

    " Dalam rentang waktu 3 (tiga) tahun sejak program One Man One Cow dan Mini Ranch, kurang lebih 40 miliar telah sy alokasikan untuk memaksimalkan program ini" ujar Bupati Buol.

    KEDUA, Program Spesifik Daerah. Di Kabupatem Buol, beberapa tahun terakhir telah di lahirkan program yang spesifik di sektor peternakan daerah.  

    "ada dua program kami yang khusus di bidang peternakan sapi, yakni: One Man One Cow, dan Bangunan Infrastrukturnya yang kami namakan MiniRanch. Yang merupakan inisiatif Pemda Buol, bukan merupakan program provinsi dan Sulteng" tegasnya

    KETIGA, Peternakan Berbasis Komunitas. Artinya, di Kab. Buol, pola peternakanya berbasis kepemilikan masyarakat baik secara individu, maupun di kelolah secara kelompok dalam satu lahan yang luas, tentu berbanding terbalik dengan peternakan yang berbasis Korporasi yang di monopoli oleh satu orang dan tentunya tidak memberi efek bagi mayoritas rakyat.

    Hal ini di buktikan dengan totak populasi 35 ribu ekor sapi, tidak di monopoli oleh segelintir orang, namun terdistribusi dengan merata pada rakyat di seluruh desa.

    "Peternakan di Buol berbeda dengan Provinsi NTT yang di monopoli oleh investor di sektor peternakan" ujar Bupati lagi.  

    KEEMPAT, Infrastruktur Biotekhnologi Reproduksi yang di kembangkan, di Buol telah di bangun infrastruktur inovasi tekhnologi peternakan dimana, berbagai macam inovasi di bidang peternakan di kembangkan.  

    Saat ini, telah di lakukan Pembuatan Pupuk organik, pembangun instalasi Biogas dan Bio Urin, serta pengembangan praktek inseminasi Buatan (IB).bLuas areal Bangunan dan lahan hijau pakan ternak berjumlah 100 hektar lebih dengan berbagai infrastruktur pendukungnya. 

    " Berdasarkan hasil kunjungan kami ke BET Cipelang, inovasi teknologi reproduksi yang akan di kembangkan di Mini Ranch kedepan adalah Transfer Embrio" Ujar Bupati.  

    Transfer Embrio ini adalah upaya untuk mengakselerasi peningkatan populasi sapi, disisi yang lain mengembangkan produksi sapi unggul baik lokal maupun manca negara.  

    Kemajuan di sektor inovasi tekhnologi peternakan ini juga di dukung oleh telah di kirimnya berbagai tenaga inseminator untuk belajar ke luar daerah, dan telah di bangunya 8 pos inseminasi dengan berbagai perangkat pendukungnya.  

    KELIMA, Terbangunya Sistem dan Budaya Beternak Masyarakat.  

    Salah satu hal yang paling menonjol di Kabupaten Buol sejak program One Man One Cow di galakan adalah bagaimana telah terjadi pergeseran paradigma yang cukup signifikan di masyarakat.  

    Ada transformasi kultur beternak dari konvensional menjadi peternakan modern.  

    Selain itu, program One Man One Cow telah membentuk sistem yang utuh baik dari pemerintah, regulasi, anggaran, dan juga di masyarakat itu sendiri.  

    Sistem yang mengakar dan berbasis kebijakan integrasi masyarakat ini bukan hal mudah di lakukan, tetapi dalam prakteknya Buol telah berhasil melakukanya. "Lima alasan inilah, kenapa Buol adalah satu-satunya dari 13 Kabupaten/Kota di Sulteng yang benar-benar layak menjadi "sentra pengembangan peternakan sapi di Sulteng" Tegas Bupati lagi.

    Setelah melalui diskusi yang alot, akhirnya Tim RPJMD secara umum memahami dan mengakui bahwa Kab. Buol telah benar-benar membangun sistem peternakan sapi yang terintegrasi dengan baik sampai ke masyarakat.  

    Oleh sebab itu, sebelum di masukan ke dokumen RPJMD, tim asistensi akan turun langsung dalam waktu dekat ke Buol untuk meninjau progres Program One Man One Cow dan Bangun Mini Ranch sebagai pusat pengembangan tekhnologi Peternakan.  

    " Kami sadar bahwa Buol telah melakukanya dengan baik dan benar, sistemnya telah berjalan secara sosial baik aspek kebijakanya maupun paradigma masyarakat, olehnya sebelum memastikan hal ini masuk dalam Dokumen RPJMD Kedepan, maka tim kami akan turun langsung me Buol meninjau hal ini" ujar Tim Asistensi RPJMD.  

    Kedepan kita berharap perjuangan Bupati Buol untuk menjadikan Buol sebagai "Sentra Pengembangan Peternakan Sapi di Sulteng dapat terwujud dan menjadi salah satu dokumen RPJMD sebagai road map pembangunan Sulawesi Tengah yang maju dan sejahtera. Sumber: Bagian Protokol & Komunikasi Pimpinan Sekretariat Daerah Kabupaten Buol

    Pemkab Buol
    Ilyas Imran

    Ilyas Imran

    Artikel Sebelumnya

    Bupati Delis: Wujud Kepedulian Pemerintah,...

    Artikel Berikutnya

    Sekdakab Sigi Membuka Secara Resmi Workshop...

    Berita terkait

    Rekomendasi berita

    Penggelola SDIT Permata Islam Poso Komitmen Dukung Polri Jaga Kamtibmas
    Satlantas Polres Touna Kawal Jalan Santai Karang Taruna, Meriahkan HUT RI
    Rawat Keberagaman dan Jaga Kamtibmas di Poso Lewat Dunia Pendidikan
    Tokoh Pendidik Poso Dukung Polri Jaga Kamtibmas
    Pengurus Ponpes Tahfiz El Wahyain Poso, Siap Bantu Polri Jaga Kamtibmas dan Dukung Program Vaksinasi

    Tags